Kamis, 28 Mei 2015

Si “RAJA” JALAN TOL

  
Ya, inilah Adityawarman, lelaki kelahiran 25 Oktober 1955, Pria dibalik kesuksesan PT.Jasa Marga Tbk, yang perusahannya tidak ada duanya di Indonesia. Sebelumnya pernah menjabat Komisaris PT Citra Waspphutowa (2006-2008), Komisaris Utama PT Citra Margatama Surabaya (2002-2009), Direktur Operasi & Pengembangan Usaha PT CMNP (2002-2007), Direktur Operasi PT CMNP (2000-2002), Komisaris PT CMNP (1998-2000), Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (1997-2000), Kepala Cabang Jagorawi (1993-1997), Kepala Sub Divisi Peralatan Operasi Tol (1989-1993), Kepala Sub Divisi Manajemen Lalin dan Peralatan Tol (1988-1989), Kepala Bagian Peralatan Pengaturan Lalin dan Tol (1984-1988), Pgs. Kepala Bagian Operasi (1983-1984), Staf Sub Divisi Pengelolaan (1983). Menyelesaikan gelar S1 Fakultas Teknik Sipil Universitas Diponegoro dan S2 Magister Manajemen Universitas Trisakti


 Bulan Januari 2014 beliau diangkat sebagai Direktur Utama Jasa Marga, terpilihnya Aditya begitu orang memanggilnya sudah sepantasnya, karena pria yang lulus dari Teknik Sipil Diponegoro ini sudah tau seluk-beluk perusahaan karena memulainya dari bawah serta sudah pernah memegang semua jabatan operasional  dan prestasinya juga sudah tidak diragukan lagi.


Saat masih 28 tahun, berbekal pengalaman organisasi yang segudang seperti Ketua Senat sewaktu mahasiswa, tidaklah sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar serta orang-orang yang menjadi seniornya. Mulai dari jabatan sebagai kepala gerbang tol di Bogor, kepala Operasi hingga meroket menjadi Kepala Traffic Management


Beliau memiliki kedekatan khusus dengan bawahannya serta terampil mengatur divisi-divisi dibawahnya yang jumlahnya tidak sedikit untuk bisa saling berkolaborasi serta bekerja sama dengan baik. Walaupun basic pendidikannya sebagai Insinyur Sipil, tetapi beliau sangat lihat dalam menyusun rencana kerja anggaran bagian serta ikut memberi masukkan terhadap anggaran keluar yang direncanakan dan juga semua tugas yang diberikannya menjadi tanggung-jawab yang harus dipegang teguh oleh beliau sewaktu belum menjabat sebagai sekarang.



Meskipun memiliki jabatan yang tinggi secara structural di Jasa Marga, beliau tidaklah tinggi hati, bisa dinilai dari lagu kesukaannya yaitu music dangdut. “Saya paling suka mendengarkan music tradisional seperti music rakyat yang ndeso, hehe dangdut contohnya, apalagi dengerin Rhoma Irama”  kata beliau kepada reporter sonetamania.com.

Dan sampai sekarang pun perusahaan ini sangat jarang terkena isu negative oleh media, dan dibalik semua itu peran fungsi kepemimpinan dari seorang Aditya sangatlah berpengaruh.

Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu :


1.      Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakkan atau aktifitas pemimpim, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinnya

2.      Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dihabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan kebijakan pemimpin.


Dan secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan yaitu :

1.      Fungsi Instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.


2.      Fungsi Konsultatif
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.


3.      Fungsi partisipasi
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.


4.      Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.


5.      Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.


Dari teori di atas kita bisa menilai bagaimana sifat dan fungsi Adityawarman sebagai presiden direktur untuk membawa Jasa Marga menjadi seperti sekarang. Mulai dari fungsi instruktif yang dikenal beliau ramah kepada lingkungan sekitar dan bawahannya, serta fungsi konsultatif yang beliau ambil saat mengambil keputusan, serta mencari partner untuk kerja sama, fungsi partisipasi yang diperlukan untuk mengikutsertakan bawahan untuk mengambil keputusan, fungsi delegasi yang beliau miliki dalam menentukan rekan-rekan kerja yang akan berkerja-sama dengannya, serta fungsi pengendalian yang mengatur perusahaan sebesar Jasa Marga

SANG PENGUASA JALAN TOL PT.Jasa Marga, Tbk.



Teman-teman khususnya di pulau jawa pasti sudah pernah merasakan efektifnya jalan tol sebagai salah satu alternatif jalur darat ketika ingin berpergian ke suatu tempat?. Dan inilah si “Penguasa Jalan Tol” PT.Jasa Marga, Tbk. Satu-satunya perusahaan di Indonesia yang dipercaya membangun seluruh fasilitas jalan tol yang ada di Indonesia.

SEJARAH SINGKAT


Jasa Marga didirikan tahun 1978  dengan bidang usaha pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, dan proyek pertamanya ialah pembangunan jalan tol Jagorawi sebagai jalan tol pertama di Indonesia.
Adapun kegiatan usaha utamanya ialah sebagai berikut :
Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan atau pemeliharaan jalan tol
Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya.
Kegiatan usaha tersebut dilakukan PT.Jasa Marga melalui proses merencanakan, membangun, dan mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum yang bukan tol.
Selain itu, PT.Jasa Marga melakukan kegiatan usaha penunjang juga, seperti :
1. Bidang pengembangan property di wilayah yang berdekatan dengan koridor jalan tol
2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan moda-moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi terkait dengan koridor jalan tol
3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol.

MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI


Dalam rangka mencapai Visi Misi serta rencana strategis bisnis Perseroan dan sesuai dengan kebijakan strategis di bidang human capital yang berbasis pada kompetensi, Perseroan memerlukan organisasi yang merupakan pengelompokan fungsi dengan pendekatan hard dan soft competence untuk menunjang efektivitas dan kinerja organisasi.



PT. Jasa Marga memiliki 4 direktorat dimana setiap direktorat memiliki fungsi dan tugas masing-masing serta lingkup kerja yang berbeda yaitu :




Direktur Umum, dipimpin oleh Bpk. Ir. Adityawarman  bertugas mengawasi dan memberikan masukkan kepada 4 direktorat dibawahnya terkait rencana masa depan, dan pemberian solusi terkait masalah yang terjadi baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan





1. Direktorat Operasi, dipimpin oleh Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc  melalui Divisi Operation Management melakukan pengelolaan terhadap kegiatan operasional seperti pengumpulan data tol dan pelayanan lalu lintas. Sementara Divisi Maintenance melakukan kegiatan pemeliharaan jalan tol.






2. Direktorat Pengembangan Usaha, dipimpin, Abdul Hadi. melalui divisi Toll Road Business Development, Divisi Related Business Development, Divisi Highway and Traffic Engineering melakukan pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru dan pengembangan usaha lain serta pemantauan dan pengendalian kinerja Anak perusahaan.








3. Direktorat SDM dan Umum, dipimpin oleh oleh Ir. Muh. Najib Fauzan melakukan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia melalui Divisi Human Capital Strategy and Policy, Divisi Human Capital Services, serta pengelolaan kegiatan administrasi umum melalui Divisi General Affairs.









4. Direktorat Keuangan melalui Divisi Corporate Planning, Bpk. Reynaldi Hermanjah.  Divisi Finance and Accounting serta Unit Community Development Program, melakukan perencanaan, pengendalian serta pengelolaan keuangan Perseroan.





Dan jika kita melihat struktur perusahaan dari PT. Jasa Marga Tbk ini. Perusahaan ini menerapkan prinsip departementalization serta menggunakan model hierarki dimana perusahaan terbagi menjadi beberapa sub-departemen/direktorat yang dibawahi oleh direktur umum yang dimana masing-masing sub-departemen/direktorat tersebut memiliki tugas/peran yang berbeda tetapi saling terintegrasi untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, dan apabila dilihat dari model organisasinya yang menggunakan hierarki maka alur komunikasi menjadi Top Down.




Referensi :
Retrieved 28 Mei 2015
Retrieved 28 Mei 2015
Retrieved 28 Mei 2015
Retrieved 28 Mei 2015
Retrieved 28 Mei 2015



Senin, 11 Mei 2015

Pengaruh Wali Songo terhadap kebudayaan Indonesia

Wali sanga secara sederhana artinya sembilan orang wali, sedangkan secara filosofis maksudnya sembilan orang yang telah mampu mencapai tingkat wali, suatu derajat tingkat tinggi yang mampu mengawal babahan hawa sanga (mengawal sembilan lubang dalam diri manusia), sehingga memiliki peringkat wali.

Di dalam Ensiklopedi Islam disebutkan bahwa walisongo (sembilan wali) adalah  sembilan  ulama  yang  merupakan  pelopor  dan  pejuang   pengembangan Islam  (islamisasi)   di  Pulau  Jawa  pada  abad  kelima  belas  (masa  Kesultanan Demak).  Kata  “wali”  (Arab)  antara  lain  berarti  pembela,  teman  dekat  dan pemimpin.  Dalam  pemakaiannya, wali  biasanya  diartikan  sebagai  orang  yang dekat  dengan  Allah  (Waliyullah).  Sedangkan  kata  “songo”  (Jawa)  berarti sembilan.  Maka walisongo secara  umum  diartikan  sebagai  sembilan  wali  yang dianggap  telah  dekat  dengan  Allah  SWT,  terus  menerus  beribadah  kepada-Nya, serta  memiliki  kekeramatan  dan  kemampuan-kemampuan  lain  di  luar  kebiasaan manusia.

Walisongo tinggal di tiga wilayah penting, pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat yang mengakhiri era dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara menjadi era kebudayaan Islam.

Menurut  penemuan  K.H.Bisyri  Musthafa,  sebagaimana  diuraikan  oleh
Saifuddin Zuhri, jumlah para wali itu tidak hanya sembilan, tetapi lebih dari itu. Agaknya sembilan  orang wali  itu adalah mereka  yang memegang  jabatan  dalam pemerintahan sebagai pendamping raja atau sesepuh kerajaan di samping peranan mereka  sebagai  mubalig  dan  guru.   Oleh  karena  mereka  memegang  jabatan pemerintahan,  mereka  diberi  gelar sunan,  kependekan  dari susuhunan  atau sinuhun,  artinya  orang  yang  dijunjung  tinggi.  Bahkan  kadang-kadang  disertai dengan sebutan Kanjeng, kependekan dari kang jumeneng, pangeran atau sebutan lain  yang  biasa  dipakai  oleh  para  raja  atau  penguasa  pemerintahan  di  daerah Jawa.

            Wali sanga yang terkenal dalam mengembangkan Islam di Pulau Jawa adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Meski demikian, masih ada perbedaan pendapat tentang nama-nama yang masuk dalam wali sanga ini.

Era Wali Songo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Wali Songo adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa peranan Wali Songo sangat besar dalam mendirikan kerajaan Islam di Jawa.

Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.

Wali songo terdiri dari 9 orang, yang terdiri dari :
1.       Sunan Gresik
 Sunan Gresik nama aslinya adalah Maulana Malik Ibrahim. Beliau masih keturunan Ali Zainal Abidin al-Husein. Setelah mendedikasikan dirinya di Gresik, Jawa Timur, beliau mendapat gelar Maulana Maghribi, Syekh Maghribi, dan Sunan Gresik. Beliau datang ke Indonesia pada zaman kerajaan Majapahit tahun 1379 untuk menyebarkan Islam bersama-sama Raja Cermin.

2.       Sunan Ampel
Sunan Ampel lahir pada 1401, dengan nama kecil Raden Rahmat. Beliau adalah putra Raja Campa. Raden Rahmat menikah dengan Nyai Manila, seorang putri Tuban. Beliau mempunyai empat anak : Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Putri Nyai Ageng Maloka dan Dewi Sarah (istri Sunan Kalijaga). Beliau terlibat dalam pembangunan masjid Demak (1479).

3.       Sunan Bonang
Nama aslinya adalah Raden Makdum Ibrahim. Beliau Putra Sunan Ampel. Sunan Bonang terkenal sebagai ahli ilmu kalam dan tauhid. Beliau dianggap sebagai pencipta gending pertama dalam rangka mengembangkan ajaran Islam di pesisir utara Jawa Timur. Setelah belajar di Pasai, Aceh, Sunan Bonang kembali ke Tuban, Jawa Timur, untuk mendirikan pondok pesantren.

4.       Sunan Drajat
Nama aslinya adalah Raden Syarifudin. Ada suber yang lain yang mengatakan namanya adalah Raden Qasim, putra Sunan Ampel dengan seorang ibu bernama Dewi Candrawati. Jadi Raden Qasim itu adalah saudaranya Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang). Oleh ayahnya yaitu Sunan Ampel, Raden Qasim diberi tugas untuk berdakwah di daerah sebelah barat Gresik, yaitu daerah antara Gresik dengan Tuban.

5.       Sunan Kalijaga
Nama aslinya adalah Raden Sahid, beliau putra Raden Sahur putra Temanggung Wilatika Adipati Tuban. Raden Sahid sebenarnya anak muda yang patuh dan kuat kepada agama dan orang tua, tapi tidak bisa menerima keadaan sekelilingnya yang terjadi banyak ketimpangan, hingga dia mencari makanan dari gudang kadipaten dan dibagikan kpeada rakyatnya. Tapi ketahuan ayahnya, hingga dihukum yaitu tangannya dicampuk 100 kali sampai banyak darahnya dan diusir.

6.       Sunan Giri Sunan Giri merupakan putra dari Maulana Ishak dan ibunya bernama Dewi Sekardadu putra Menak Samboja. Nama Sunan Giri tidak bisa dilepaskan dari proses pendirian kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak. Ia adalah wali yang secara aktif ikut merencanakan berdirinya negara itu serta terlibat dalam penyerangan  ke Majapahit sebagai penasihat militer

7.       Sunan Kudus
Sunan Kudus menyiarkan agama Islam di daerah Kudus dan sekitarnya. Beliau memiliki keahlian khusus dalam bidang agama, terutama dalam ilmu fikih, tauhid, hadits, tafsir serta logika. Karena itulah di antara walisongo hanya ia yang mendapat julukan wali al-‘ilm (wali yang luas ilmunya), dank arena keluasan ilmunya ia didatangi oleh banyak penuntut ilmu dari berbagai daerah di Nusantara.

8.       Sunan Muria
Salah seorang Walisongo yang banyak berjasa dalam menyiarkan agama Islam di pedesaan Pulau Jawa adalah Sunan Muria. Beliau lebih terkenal dengan nama Sunan Muria karena pusat kegiatan dakwahnya dan makamnya terletak di Gunung Muria (18 km di sebelah utara Kota Kudus sekarang

9.       Sunan Gunung Jati
Salah seorang dari Walisongo yang banyak berjasa dalam menyebarkan Islam di Pulau Jawa, terutama di daerah Jawa Barat; juga pendiri Kesultanan Cirebon. Nama aslinya Syarif Hidayatullah. Dialah pendiri dinasti Raja-raja Cirebon dan kemudian juga Banten. Sunan Gunung Jati adalah cucu Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi.

Inilah walisongo angkatan pertama yang datang ke pulau Jawa pada saat yang tepat, karena Majapahit sendiri pada saat itu sedang dilanda perang saudara, yaitu perang Paregreg, sehingga kedatangan mereka tidak begitu mendapat perhatian. Perlu diketahui bahwa tim pertama tersebut bukanlah para ahli agama atau bisa dikatakan bahwa mereka belum mempunyai ilmu agama yang mumpuni. Sultan Muhammad I tidak pernah menyebut tim tersebut dengan nama walisongo. Barangkali istilah walisongo berasal dari masyarakat atau dari tim itu sendiri setelah bekerja beberapa puluh tahun. Adapula kemungkinan bahwa istilah walisongo muncul setelah wali pribumi dari kalangan bangsawan yang masuk ke dalam tim.

Era Wali Songo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Wali Songo adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa peranan Wali Songo sangat besar dalam mendirikan kerajaan Islam di Jawa.
Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.

Sunan  Kalijaga  terkenal  sebagai  seorang  wali  yang  berkecimpung  di bidang  seni.  Sebagai  budayawan  dan  seniman,  banyak  karya  Sunan  Kalijaga yang menggambarkan pendiriannya. Di antaranya adalah gamelan, wayang kulit, dan  baju  takwo.  Sunan  Ampel  menciptakan Huruf  Pegon  atau  tulisan  Arab berbunyi  bahasa  Jawa.  Hingga  sekarang huruf  pegon  masih  dipakai  sebagai bahan  pelajaran  agama  Islam  di  kalangan  pesantren. 


Sunan  Giri  juga  sangat berjasa  dalam  bidang  kesenian,  karena  beliau  menciptakan  tembang-tembang dolanan anak-anak yang bernafaskan Islam. Sunan Drajat juga tidak ketinggalan untuk  menciptakan  tembang  Jawa  yang  sampai  saat  ini  masih  digemari masyarakat, yaitu Gending Pangkung, semacam lagu rakyat di Jawa. Sunan Bonang dianggap sebagai pencipta gending pertama dalam rangka mengembangkan ajaran Islam di pesisir utara Jawa Timur. Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Bonang selalu menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa yang sangat menggemari wayang serta musik gemelan.

Jumat, 10 April 2015

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUTUHAN NKRI, DITINJAU DARI SISI PERTAHANAN DAN KEAMANAN



BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

                Letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua samudera dan dua benua ini sangat strategis.  Oleh sebab itu potensi ancaman yang masuk ke dalamnya akan semakin banyak dan kompleks. Sementara di satu sisi kekuatan tentara kita yang terdiri dari Angkatan Darat, Laut, maupun udara dirasasa masih kurang dan perlu mendapatkan bantuan dari sisi peralatan militer yang dimiliki, dan disisi lain ancaman yang muncul tidak hanya dari sisi dunia nyata, dunia maya juga harus mendapatkan sorotan yang lebih tajam seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan komunikasi.
            Keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini merupakan harga mati bagi setiap warganya, dimana kita sebagai warga Negara harus berperan aktif untuk menjaga serta menghindari hal-hal yang memicu hancurnya keutuhan NKRI dari sisi internal Negara. Dalam Tulisan ini penulis akan menyampaikan apa saja factor-faktor pertahanan dan keamanan yang bisa mengganggu keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

1.2 Tujuan Penulisan

                Dalam tulisan ini akan membahas factor apa saja dilihat dari sisi pertahanan dan keamanan yang bisa mempengaruhi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN


            Di satu sisi apabila kita melihat kekuatan militer Indonesia di tahun 2015 sudahlah lebih baik dari beberapa Negara dibandingkan Negara-negara besar seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi dengan daftar :
·         438.000 Tentara Aktif
·         916 Tank Baja & Lapis Baja
·         3900 Artileri jarak jauh
·         9 Pelabuhan Perang
·         250-300 Kapal AL siap perang
·         450 Pesawat Tempur

Dari data diatas, kita bisa menilai bahwa kekuatan militer Indonesia sudah sangat baik tetapi dirasa kurang untuk melindungi 1.990.250 km2 dan 95.181 km garis pantai keseluruhan wilayah Indonesia. Dan juga kekuatan miilter itu sendiri tidaklah perlu terlalu banyak tetapi harus optimal dalam pelaksanaannya.
            Di satu sisi ancaman yang didapat tidak hanya dari dunia international, tetapi banyak juga factor internal seperti politik, social dan budaya, dan banyak ancaman-ancaman lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah yang kita rasa semakin hari semakin meresahkan masyarakat dan generasi muda negeri ini.

Ancaman dari internal sendiri tidak kalah kompleksnya, mulai dari teroriesme, peredaran narkoba, perderan senjata illegal, organisasi-organisasi non formal serta separatis, serta kejahatan/perang dunia maya(cyber crime). maka dari itu aparat penegak hukum seperti polisi dan mahkamah agung haruslah bersikap tegas memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada perorangan/organsasi yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesa ini.

Dan yang paling penting adalah kita sebagai masyarakat adalah garda pertahanan terdepan yang dapat menjaga keamanan negara. Kesadaran akan adanya ancaman konvensional dan non konvensional dapat menjadi stimuli terbesar yang dapat membuat berbagai pihak memliki pola berfikir dan sikap untuk bersatu dan berusaha untuk melindungi NKRI secara bersama-sama

BAB III

KESIMPULAN


                Banyak aspek yang dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya ialah pertahanan dan keamanan, kekuatan militer Indonesia sudah sangat baik untuk melindungi NKRI dari ancaman dunia luar, tetapi yang perlu mendapat perhatian khusus adalah ancaman dari dalam negeri itu sendiri, mulai dari terorisme, peredaran narkoba, peredaran senjata illegal, organisasi-organisasi non formal serta separatis, serta kejahatan / perang dunia maya (cyber crime). Dan kita sebagai masyarakat tidak boleh diam saja menyikapi hal ini. Kita harus berperan aktif meminimalisir hal-hal yang melanggar peraturan dan tidak sesuai dengan Undang-Undang demi terjaganya keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh :
Dion Martin H
1A113760
1ka25

DAFTAR PUSTAKA



Rabu, 25 Maret 2015

Upaya Strategis Mengkomunikasikan Perubahan (studi kasus "Manage Care to Idemnity")


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam sebuah perusahaan yang baik dan benar, kesejahteraan karyawan merupakan seseuatu hal yang penting. Tapi masih banyak juga perusahaan yang tidak memprioritaskan hal tersebut kepada karyawan-karyawannya. Di sisi lain banyak juga pencari pekerjaan yang belum menjadikan ini sebagai point prioritas dalam mencari pekerjaan, bagi mereka salary dan kenyamanan suasana kerja masih menjadi hal yang selalu di prioritaskan. Dan juga banyak juga karyawan yang masih mengesampingkan urusan kesejahterannya di tempat ia berkerja
Menyadari pentingnya sumber daya manusia bagi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan, maka perusahaan wajib memberikan perhatian yang khusus pada mereka dan sudah sewajarnya perusahaan memandang karyawan lebih dari sekedar perusahaan tetapi juga memandang sebagai mitra dalam berusaha. Salah satunya pemberian program kesejahteraan karyawan seperti Asuransi, dan sebagainya.
Menengok lebih dalam lagi, banyak perusahaan di Indonesia yang sudah berjalan cukup lama mengalami kendala dengan pergantian sistem asuransi yang sudah mereka gunakan beberapa tahun. Yang menjadi penyebabnya kemungkinan ada beberapa faktor :
- Biaya Premi yang terlalu besar
- Respon yang lambat dari perusahaan asuransi
- Cakupan kategori yang dilindungi terlalu sempit

Ruang Lingkup

Dari uraian latar belakang di atas, maka ruang lingkup yang akan kami buat adalah :
- Definisi Organisai(Perusahaan)
- Prilaku Organisasi (Perusahaan)
- Perbandingan Antara Manage-care dan Idemnity
- Bagaimana cara yang tepat dalam penyampaian perubahan sistem
Asuransi yang dilakukan oleh manager

Tujuan

Berdasarkan ruang lingkup dan batasan masalah yang dijelaskan di atas maka didapat tujuan dari sosialisai adalah sebagai berikut:
1. Manajer tahu mengenai prilaku organisasi di perusahaan yang ia pimpin serta tahu bagaimana cara terbaik menyampaikan kepada karyawan di organisasinya
2. Manajer dapet menyampaikan sosialisasi dengan baik sesuai dengan perannya di fungsi manajerial
3. Manajer dapet menyampaikan dengan baik & detail apa perbedaan antara manage-care dan idemnity serta memberikan alasan mengapa lebih memilih idemnity

Metode Penulisan

Pada Penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi serta pengumpulan data(Literatur) yang diharapkan bisa memecahkan masalah yang terjadi dalam penulisan ini. Dalam asus ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada kepala divisi HRD PT.Intikom Berlian Mustika yang pernah menangani kasus serupa dan metodi sosialisasi diambil dengan cara :
1. Mengadakan meeting internal kepada setiap kepala divisi terkait dengan perubahan sistem asuransi yang selama ini digunakan.
2. Pemberitahuan 1 – 2 bulan sebelumnya agar karyawan bisa memahami lebih dalam dan mengajukan complain atau tanya jawab kepada yang bersangkutan
3. Melakukan pemberitahuan kenapa mengganti jenis asuransi manage-care dengan idemnity

LANDASAN TEORI

Organisasi

Istilah organisasi kerap kali digunakan di lingkungan sehari-hari. Seringkali dihubungkan dengan departemen, perusahaaan, pemerintah, bahkan di lingkup lebih kecil seperti rukun warga (RW) serta rukun tetangga (RT). Secara umum, organisasi ialah bentuk kerjasama antara beberapa manusia yang saling terkait oleh suatu ketentuan yang bermaksud untuk mencapai suatu tujuan secara bersama.
Ada beberapa teori mengenai definisi organisasi, sebagai berikut :
  1. Menurut Sondang, organisasi adalah segala bentuk pesekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seorang/ beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/ sekelompok orang yang disebut bawahan;
  2. Menurut Parjudi Atmosudirjo, organisasi merupakan struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu;
  3. Menurut Robbins, organisasi adalah suatu unit sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi pada suatu basis yang relatif berkesinambung untuk mencapai tujuan atau serangkaian tujuan;
Dari keseluruhan definisi organisasi dapat disimpulkan organisasi sebagai suat himpunan interaksi manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui bersama.

Manajer

Manajer adalah sebutan untuk orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orng lain dan bertanggungjawab untuk pencapaian tujuan dalam organisasi. Menurut Henry Fayol, semua manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen, antara lain :
  1. Merencanakan
Aktifitas perencanaan mencakup penentuan tujuan organisasi, penetapan suatu strategi kesuluruhan untuk mencapai tujuan, dan pengembangan suatu hirarki rencana yang menyeluruh dalam memadukan sera mengkoordinasikan semua kegiatan;
  1. Mengorganisasi
Aktifitasnya antara lain penetapan tugas-tugas yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugs-tugas tersebut dikelompokkan, birokrasi pelaporan secara berkala, dan pada situasi seperti apakah keputusan harus diambil;
  1. Mengkoordinasi
Pada dasarnya mengkoordinasi ialah mengarahkan orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sama. Funsi manajemen ini lebih cenderung mengarah ke fungsi kepemimpinan, dimana mencakup cara atasan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan segala tugas-tugasnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, serta memecahkan masalah atau konflik antar anggota organisasi;
  1. Mengendalikan
Fugsi terakhir yaitu memantau setiap kegiatan agar terlaksana sesuai dengan perencanaan dan apabila terdapat penyimpangan maka dapat dilakukan koreksi segera.

Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Terdapat beberapa unsur dalam perilaku organisasi, diantaranya :
  1. Motivasi;
  2. Kepemimpinan;
  3. Stres atau konflik;
  4. Pembinaan karir ;
  5. Masalah sistim imbalan;
  6. Hubungan komunikasi;
  7. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan;
  8. Produktivitas dan atau kinerja (performance);
  9. Kepuasan;
  10. Pembinaan dan pengembangan organisasi;
Perilaku organisasi dibahas secara spesifik dalam kajian yang dikenal dengan istilah ilmu perilaku organisasi (organizational behaviour). Pada hakekatnya terklasifikasi sebagai salah satu kajian dalam ilmu psikologi yang dikembangkan dengan pusat perhatian pada tingkah laku manusia dalam orgnisasi. Didasari rumusan Kelly dalam bukunya Orgnizational Behaviour bahwa perilaku organisasi di dalamnya terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di sau pihak dan perilaku individu di lain pihak. Pada intinya semua pengertian dan unsur-unsur yang ada mengarahkan perilaku manusia kepada upaya-upaya pencapaian tujuan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi terbagi menjadi 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal berasal dari luar organisasi, contoh lingkungan pergaulan manusia dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan operasional suatu organisasi. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri, contoh manusia, stuktur, termasuk teknologi yang digunakan oleh organisasi.

Asuransi dan manage care

Ada kutipan berikut
Health insurance : The payment for the excepted costs of a group resulting from medical utilization based on the excepted expense incurred by the group. The payment can be based on comunity or experience rating (Jacobs P, 1997).
Definisi di atas dapat diartikan sebagai berikut :
  • Ada pembayaran, dalam istilah ekonomi yaitu transaksi mengeluarkan sejumlah uang untuk yang disebut premi;
  • Ada biaya, yang berarti nilai yang diharapkan harus dikeluarkan karena menggunakan pelayanan keehatan;
  • Pelayanan kesehatan disebabkan karena bencana atau faktor lainnya yang mengakibatkan sakit;
  • Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti (uncertainty), tidak teratur, dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa tersebut benar-benar terjadi, implikasi biaya pengobatan dapat sedemikian besar dan membebani ekonomi ekonomi rumah tangga. Kejadian sakit yang mengakibatan bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya (Murti B, 2000).
Manage Care merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang disusun berdasarkan jumlah anggota yang terdaftar dengan kontrol mulai dari perencanaan pelayanan serta meliputi ketentuan :
  1. Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk pelayanan yang komprehensif;
  2. Penekanan agar pserta tetap sehat sehingga utlitai berkurang;
  3. Unit layanan harus memenuhi standar yang telah ditetapkan ;
  4. Ada program peningkatan mutu layanan;
Ciri-ciri Manage Care, sebagai berikut :
  1. Kontrol utiliasi yang ketat sesuai mekanisme kontrak;
  2. Monitoring dan kontrol pelayanan yang diberikan;
  3. Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya unuk mengelola pasien;
  4. Menciptakan layanan kesehatan yng sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;
  5. Ada program perbaikan kualitas;
  6. Sistem reimburse yang membuat sarana pelayanan kesehatan dapat mempertanggungjawabkan biaya dan kualitas layanan kesehtan;
Faktor penting dalam Manage Care, antara lain :
  1. Mengelola pembiayaan dan pemberian jasa pelayanan kesehatan;
  2. Menggunakan teknik kendali biaya;
  3. Membagi risiko keuangan antara provider dan badan asuransi;
Manage Care memiliki beberapa bentuk :
  1. HMO (Health Maintenance Organization);
  2. PPO (Preferred Provider Organization);
  3. POS (Point of Service);

Manage Care dan Indemnity

Dari gambar di atas  dapat diartikan sebagai berikut :
  1. Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih murah dibandingkan dengan Idemnity
  2. Bentuk Manage Care terklasifikasi lebih ketat dalam hal peraturan dan kebijakan klaim
  3. Indemnity terklasifikasi lebih mahal dibandingkan dengan Manage Care
  4. Indemnity terklasifikasi lebih leluasa dalam hal peraturan dan kebijakan klaim

Indemnity diartikan secara Bahasa sederhana sebagai ganti rugi (istilah : fee for service). Ganti rugi diberikan kepada karyawan yang diberikan jaminan oleh perusahaan dalam kebutuhan medis. Ada batas jaminan yang diberikan, jika penggunaan karyawan lebih dari itu maka karyawan harus membayar “coinsurance” dan selisih kelebihannya.
Berbeda dengan Manage Care, perawatan dilakukan terlebih dahulu dan ditanggung oleh perusahaan terlebih dahulu. Kemudian oleh perusahaan akan ditagihkan ke pihak penanggung asuransi tersebut.
Berikut metode pembayaran Indemnity dan Manage Care :

IMPLEMENTASI KASUS

Deskripsi Kasus

Berdasar pada latar belakang masalah di bab pertama, telah disampaikan bahwa di suatu organisasi yaitu perusahaan  akan dilakukan perubahan kebijakan di sektor kepegawaian yaitu asuransi. Perubahan terasa cukup signifikan dari Asuransi Manage Care ke sistem Idemnity. Kondisi yang dihadapi oleh suatu perusahaan bisa dikatakan sulit karena pengambilan keputusan dan implementasi sistem baru harus dilakukan segera. Telah diketahui bahwa di perusahaan sejumlah 200 pegawai tengah mengahadapi kesulitan ekonomi karena satu dan lain hal. Sementara perubahan kebijakan asuransi sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi ekonomi pegawai dikarenakan ada biaya yang harus ditanggung oleh pribadi.

Oleh sebab itu diperlukan beberapa tahap dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut sampai dengan bisa diimplementasikan. 

Penguasaan Konsep

Ide perubahan dilakukan tentu telah didukung berbagai tahap riset dan penelitian, seperti analisa, observasi atau survey baik itu bersifat terbuka atau tertutup. Dari hasil riset tersebut diperoleh sejumlah data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif untuk dijadikan bahan analisa dan kemudian jadi dasar pengambilan keputusan dilakukannya perubahan. Keputusan diharapkan merupakan tujuan yang mewakili kepentingan organisasi, seperti dijelaskan bahwa organisasi dimaksudkan untuk mencapai tujuan secara bersama-sama. Oleh sebab itu setiap manusia yang berperan sebagai atasan dan yang akan melakukan komunikasi atas perubahan harus memahami secara terperinci dasar pengambilan keputusan tersebut, sehingga siap dan mampu menghadapi konflik atau stres yang dapat timbul ketika proses komunikasi berjalan.

Pendekatan yang Diterapkan

Berdasarkan beberapa bahan perkuliahan psikologi, ada yang disebut dengan pendekatan neo-klasik. Dihasilkan dari percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo , yang dikenal dengan istilah Pendekatan Human Relations. Pendekatan dengan pusat perhatiannya ialah hubungan antar manusia dengan organisasi. Penerapannya bisa di dengan cara berikut :
1.       Pemahaman organisasi merupakan lingkup yang berisi interaksi sosial. Dalam suatu perusahaan kerap ada gap antara pegawai dengan level yang berbeda, dalam situasi ini hal tersebut harus diminimalisir. Dikarenakan gap tersebut dapat menghambat komuniasi yang efektif antar manusia dalam organisasi;
2.       Interaksi sosial yang berjalan harus diarahkan ke arah yang memberikan pengaruh positif bagi prestasi individu atau kelompok. Prestasi menggambarkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan hal tersebut harus ditanamkan pada masing-masing pribadi pegawai agar membentuk pola pikir yang mengarah ke hal-hal yang positif juga bagi perusahaan;
3.       Interaksi sosial itu menyebabkan munculnya kelompok non formal dalam organisasi. Ada kemungkinan kelompok non formal mempunyai tujuan yang berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu, pola kepemimpinan perlu diperhatikan agar tidak hanya memperhatikan kelompok formal. Serta dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psiko-sosial pekerja agar tujuan kelompok non-formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan kepentingan organisasi. Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampilan sosial disamping keterampilan teknis, agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang baik dalam organisasi (Lubis dan Huseini, 2-3)

Berkaitan dengan perubahan ada 2 adaptasi yang dapat dilakukan, pertama, perubahan internal. Menyesuaikan struktur internal organisasi seperti pola kerja pegawai agar lebih bisa efektif dan efisien yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendapatan pegawai. Kedua, berusaha menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi organisasi. 

Strategi Komunikasi

Mengadopsi dari  The ten C’s of Employee Engagement dari sebuah jurnal di Ivey Business Journal, bisa diterapkan beberapa hal yang berkaitan:
  • Connect (keterkaitan)

Para pemimpin atau jajaran manajemen harus menunjukan seberapa berharganya karyawan bagi perusahaan. Sampaikan kepada karyawan bahwa orientasi perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan, keseimbangan pekerjaan masing-masing karyawan, ataupun sekedar kehidupan masing-masing. Karyawan menyadari betul apabila hubungan dengan pemimpinnya tidak baik maka memungkinkan timbulnya kerugian bagi mereka seperti tunjangan berkurang atau dirotasi dan sebagainya. Oleh karena itu pemimpin pun harus bisa menyampaikan kepada setiap karyawannya bahwa apapun keputusan yang diambil oleh perusahaan merupakan salah satu bentuk mempertahankan perusahaan dan karyawan karena karyawan berharga bagi perusahaan.
  • Convey (penyampaian)

Pemimpin menjelaskan bahwa kondisi yang diambil merupakan bagian dari usaha mempertahankan perusahaan demi kesejahteraan karyawan juga, dan diharapkan perubahan akan memotivasi karyawan untuk memacu kerjanya agar mencapai kinerja yang terus meningkat. Karena merupakan bagian dari tugas para pemimpin dan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan orang-orang mereka dan menciptakan kemenangan kecil yang membantu tim, unit, atau organisasi melakukan yang terbaik;
  • Clarity (kejelasan)

Pemimpin mengkomunikasikan secara jelas dan terbuka kepada karyawan mengenai kondisi perusahaan dan rencana perubahan jaminan kesehatan yang akan diberlakukan. Resiko akan selalu ada, tetapi hal tersebut sudah menjadi bagian dari pertimbangan pimpinan perusahaan, demi kelangsungan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bukan sekedar memaksakan karyawan untuk menerima perubahan tersebut, tetapi karyawan memahami tujuan perubahan tersebut dilakukan, mengapa harus melibatkan karyawan dalam upaya mempertahankan perusahaan, dan bagaimana agar bersama-sama menjaga situasi kerja tetap kondusif meskipun perubahan dirasa sulit baik bagi perusahaan ataupun karyawan.
  • Contribute (peran serta)

Mengizinkan karyawan menyampaikan keluhannya merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemimpin mengenai kontribusi karyawannya terhadap keberhasilan perusahaan. Singkatnya mimpin yang baik membantu orang melihat dan merasakan bagaimana mereka berkontribusi untuk kesuksesan dan masa depan organisasi.
  • Control (pengawasan)

Pengawasan tidak hanya dilakukan dari pemimpin ke bawahan, tetapi izinkanlah karyawan menilai apakah perubahan jaminan kesehatan tersebut membawa dampak positif bagi perusahaan.
  • Collaborate (kolaborasi)

Ketika karyawan sadar akan pentingnya bekerja dalam tim maka terasa pentinglah menaruh kepercayaan  dan kerja sama dari anggota tim, termasuk menaruh kepercayaan kepada pemimpin dan perusahaan juga. Kembangkan komunikasi 2 arah dimana karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan aspirasinya, baik secara privasi maupun terbuka di forum. Dari situlah dapat diperolah saran dan kritik yang perlu diterima dengan sikap dan pemikiran positif sehingga membangun perusahaan ke arah yang lebih baik.
  • Confidence (keyakinan)

Pemimpin yang baik membantu menciptakan kepercayaan dalam sebuah perusahaan dengan menjadi teladan dari standard etika dan kinerja yang tinggi. Pemimpin harus memotivasi karyawan bahwa perubahan metode jaminan kesehatan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil dan perekonomian karyawannya yang melemah tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat dalam melakukan setiap pekerjaan dengan baik bahkan semakin baik untuk hasil akhir yang memuaskan, sehingga bisa memajukan perusahaan. Justru setiap pemimpin harus semakin bersemangat memotivasi karyawannya agar terus menjaga kesehatannya agar tidak menggantungkan nasib dan masa depannya pada sebuah jaminan kesehatan, tetapi ada prestasi yang membuat taraf hidup meningkat.

PENUTUP

Kesimpulan

Komunikasi dalam organisasi merupakan unsur penting yang harus dibuat, dijaga dan ditingkatkan antar anggota organisasi. Pentingnya organisasi ialah sebagai berikut :
  1. Komunikasi membantu perkembangan intelektual dan sosial manusia;
  2. Komunikasi merupakan cerminan identitas atau jati diri yang terbentuk dalam dan lewat komuikasi orang lain;
  3. Sebagai sarana pembanding suatu pemikiran, ide, atau gagasan antar manusia sehingga terbentuklah ruang diskusi dan lebih luasnya ialah interaksi sosial;
  4. Sebagai sarana luapan emosi, misal disaat seorang manusia sedih, bahagia, dan situasi emosional lainnya maka diperlukan manusia lainnya untuk berbagi pengalaman atau rasa yang dialami tersebut;
  5. Komunikasi dapat berjalan lancar atau biasa disebut efektif, dan bisa pula sebaliknya tidak lancar dan tidak efektif atau bisa disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan komunikasi akan berdampak negatif pada organisasi, oleh sebab itu perlu dipahami bahwa menciptakan komunikasi yang baik bukan hanya peran 1 pihak dalam organisasi, tetapi menjadi keharusan bagi seluruh anggota organisasi agar tercipta organisasi yang sehat dan tercapainya tujuan bersama.

Daftar Pustaka

Website